Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

Komunikasi Antar Budaya dan Komunikasi Lintas Budaya

Komunikasi antarbudaya dan komunikasi lintas budaya merupakan bentuk komunikasi heterofilus (heterophilus communication ) yang wajar terjadi di era globalisasi seperti saat ini. Komunikasi heterofilus merupakan proses komunikasi yang terjadi di antara individu-individu yang memiliki perbedaan satu sama lain. Komunikasi antar budaya (intercultural communication) merupakan kajian komunikasi yang berfokus pada praktik komunikasi interpersonal yang terjadi di antara individu-individu yang memiliki perbedaan latar belakang kultural. Unit analisis yang ada dalam kajian ini adalah relasi dan praktik komunikasi interpersonal di antara mereka. Bentuk-bentuk komunikasi antarbudaya antara lain komunikasi antara suku bangsa yang berbeda, kelompok agama yang berbeda, negara-negara yang berbeda, subkultur yang berbeda, serta jenis kelamin yang berbeda. Contoh komunikasi antarbudaya: Komunikasi antara orang Jawa dan orang Batak; Komunikasi antara pemeluk agama Islam dan pemeluk agama

Formulasi Analisis Logika

Formulasi analisis jika diterapkan pada “manusia” berdasarkan sifatnya dan hubungannya dengan mahluk hidup lain dapat terbentuk dari penguraian atau pemecah belahan bagian lingkungan sosial manusia sampai ke unsur paling dasar manusia itu sendiri. Bagian dan keseluruhannya selalu berhubunngan. Contohnya adalah sebagai berikut: “Manusia” berasal dari berbagai bangsa, misalnya bangsa Indonesia, bangsa Amerika, bangsa Yahudi, bangsa Cina, dan lain-lain. “Bangsa Indonesia” diperinci terdiri dari suku Jawa, suku Bali, Suku Bugis, suku Dayak, dan lain-lain. “Rakyat Indonesia keturunan asing” terdiri dari keturunan Cina, keturunan India, keturunan Arab, dan keturunan bangsa-bangsa lainnya. Analisis “manusia” berdasarkan sifat dan hubungannya dengan makhluk hidup lain pun meliputi: a.        Manusia terhadap manusia lainnya; b.       Manusia terhadap hewan; c.        Manusia terhadap tumbuhan; d.       Manusia terhadap ekosistem tempat ia berada.   Contoh  Proposisi Universal Afir