Langsung ke konten utama

Jadi Tokoh dalam Kisahmu

Ada banyak sekali kisah yang berakhir bahagia. Kisah-kisah sukses dan inspiratif yang berawal dari perjalanan hidup yang berbeda alur dan latar belakang. Tidak sedikit pembaca maupun penonton kisah yang akhirnya terkagum-kagum akan pencapaian tokoh dalam kisah yang mereka baca atau tonton. Padahal kita sejatinya adalah tokoh utama dalam kisah kita sendiri.

Membanding-bandingkan perjalanan diri sendiri dengan milik orang lain bisa jadi sangat berbahaya. Kita orang yang beda, kita punya kepribadian yang berbeda, sudut pandang kita bahkan kemungkinan berseberangan. Kita tidak mungkin sama, pengambilan keputusan kita berangkat dari dasar-dasar yang bertolak belakang. Namun banyak diantara kita lupa. Berbeda dan menjadi tidak sama itu baik. Perbedaan yang timbul dari alur hidup seseorang tidak serta merta terjadi. Ada intrik-intrik yang bermain di dalamnya.

Terus menerus mencoba menjadi sama akan menambah pikulan beban yang sedari awal sudah berat. Mau atau tidak diakui kebiasaan memaksa diri menjadi sama hanya akan membuang waktu. Ya, membuang waktu untuk mengenali diri sendiri, menyayangi, dan memeluk pribadi dalam diri yang lama menunggu ditemukan. Pribadi tersebut memiliki bakat, minat dan kapabilitas yang boleh saja tak biasa namun punya ruang sendiri.

Sebuah pekerjaan rumah sederhana, untuk menemukan diri kita, yakin, dan menyemangatinya. Bahwa pribadi di dalam diri itu perlu diberikan kepercayaan. Jangan matikan jati diri karena mencoba menjadi produk copy paste. Jadilah berbeda. Jadilah unik. Jadilah dirimu sendiri. Berhentilah mengurung jati dirimu dan tampil dengan label orang lain.
Gambar. Tual, Maluku Tenggara. Februari 2017


Hidupkanlah tokohmu. Kita perlu menjadi tokoh yang kuat dalam sejarah kita sendiri. Menulis kisah dan perjalanan kita sendiri, bukannya sibuk menepuki buku sejarah tokoh-tokoh lainnya. Cukuplah melihat, namun jangan menjadi mereka yang lain, jadilah dirimu sendiri..

Pesan Ayah yang menyayangi putrinya 💞

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Komunikasi Antar Budaya dan Komunikasi Lintas Budaya

Komunikasi antarbudaya dan komunikasi lintas budaya merupakan bentuk komunikasi heterofilus (heterophilus communication ) yang wajar terjadi di era globalisasi seperti saat ini. Komunikasi heterofilus merupakan proses komunikasi yang terjadi di antara individu-individu yang memiliki perbedaan satu sama lain. Komunikasi antar budaya (intercultural communication) merupakan kajian komunikasi yang berfokus pada praktik komunikasi interpersonal yang terjadi di antara individu-individu yang memiliki perbedaan latar belakang kultural. Unit analisis yang ada dalam kajian ini adalah relasi dan praktik komunikasi interpersonal di antara mereka. Bentuk-bentuk komunikasi antarbudaya antara lain komunikasi antara suku bangsa yang berbeda, kelompok agama yang berbeda, negara-negara yang berbeda, subkultur yang berbeda, serta jenis kelamin yang berbeda. Contoh komunikasi antarbudaya: Komunikasi antara orang Jawa dan orang Batak; Komunikasi antara pemeluk agama Islam dan pemeluk agama

Komunikasi Nonverbal dalam Komunikasi Antarpribadi

Sama halnya dengan bahasa verbal, pesan-pesan nonverbal pun terikat pada lingkungan budaya tempat komunikasi berlangsung. Oleh sebab itu, dalam komunikasi antarpribadi yang banyak menggunakan pesan-pesan nonverbal, diperlukan juga pemahaman atas lingkungan budaya tempat kita berkomunikasi. Tanpa memiliki pengetahuan dan pemahaman yang memadai ada kemungkinan komunikasi nonverbal disalahartikan atau disalahtafsirkan. Karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui pengertian, fungsi dan jenis-jenis komunikasi nonverbal yang biasa kita pergunakan dalam komunikasi sehari-hari. Komunikasi nonverbal ini pun sangat penting dipahami karena banyak dipergunakan dalam menampilkan dan menjaga citra seseorang. Dalam pemilihan kepala daerah misalnya, seorang kandidat diharapkan tampil dalam gambaran sosok tertentu yang sesuai dengan harapan masyarakat di daerah tersebut. Dengan komunikasi nonverbal pulalah seorang dosen dapat menjelaskan materi pembelajarannya dengan komunikasi nonverbal. Sel

Evaluasi Program Hubungan Masyarakat

Oleh: Umi Muthiah Syahirah Mata Kuliah: Hubungan Masyarakat Evaluasi program humas (hubungan masyarakat) bagi humas sendiri bermanfaat untuk menghindari kesalahan berulang-ulang, pekerjaan lebih terkonsentrasi, penentuan estimasi biaya atau pun sumber daya manusia, serta waktu lebih efisien. Manfaat evaluasi bagi program humas menurut Gregory (2001) sebagai berikut a. Memfokuskan usaha Jika kita tahu bahwa pengukuran akan dilakukan berdasarkan jumlah target yang disetujui, kita akan memfokuskan diri pada hal-hal yang penting dan meletakkan hal-hal sekunder dalam pengawasan. b. Menunjukkan keefektifan Jika berhasil mencapai apa yang telah ditetapkan, tidak ada seorang pun yang dapat menariknya kembali. Dengan demikian, kita bias menunjukkan nilai kita. c. Memastikan efesiensi biaya Karena kita berkonsentrasi pada hal-hal yang menjadi prioritas,kita akan menggunakan anggaran dan waktu (yang juga berarti uang) untuk hal-hal yang berarti dan memberikan hasil yang bagus.