Oleh: Umi Muthiah Syahirah
Mata Kuliah: Psikologi Komunikasi
Sebelum membahas lebih jauh mengenai dampak kekuasaan sosial, perlu diketahui bahwa studi mengenai konformitas dan kepatuhan ini tidak hanya berbeda dalam susunannya, tetapi berbeda dari tekanan yang muncul yang mengharuskan diri untuk menyesuaikan. Yang demikianlah yang disebut kekuasaan (power). Power yang dimaksud dalam lingkup sosial didefinisikan sebagai kekuatan dari pemberi pengaruh yang digunakan untuk memberikan perubahan sikap dan perilaku seseorang.
Bertram Raven dan kawan-kawan mengidentifikasi beberapa tipe power; yaitu:
- Reward power: yaitu kekuasaan imbalan yang bergantung peda kepemilikan kekayaan;
- Coercive power: yaitu kekuasaan untuk menghukum;
- Legitimate power: yaitu kekuasaan yang wewenangnya disebabkan status atau kedudukan sosial;
- Referent power: yaitu kekuasaan untuk memberikan pengaruh atas dasar rujukan;
- Expert power: yaitu kekuasaan atas dasar keyakinan bahwa ilmu pengetahuan yang dimilikinya tinggi atau dipercaya cukup ahli dalam hal tersebut; dan
- Informational power; yaitu kekuasaan yang berdasar pada informasi yang dimiliki.
Power tidak hanya berdampak pada sasaran dari pengaruh sosial (yang relatif tidak berdaya), tetapi juga berdampak pada si pemberi pengaruh, yang mempunyai power.
- Dampak terhadap yang tidak memiliki kekuasaan/tidak berdaya (powerless). Seseorang yang secara teratur dipengaruhi untuk berperilaku seperti yang diinginkan hanya akan menghasilkan compliance. Akan tetapi, penelitian menyebutkan bahwa program ketaatan perilaku, waktu demi waktu, dapat menghasilkan acceptance. Pengaruh power terhadap orang-orang yang powerless ini dapat sangat efektif meski pada awalnya menghadapi perlawanan, kerjasama semu atau kepura-puraan. Pengaruh lainnya yang mungkin akan muncul adalah sasaran dapat kehilangan rasa kemampuan dirinya, disebut dengan learned-helplessness (ketidakberdayaan yang dipelajari), yang juga dikatkan dengan kesehatan yang buruk, rendahnya self-esteem, dan keengganan untuk berubah atau lepas dari kondisi yang sulit.
- Dampak terhadap yang mempunyai kekuasaan (powerfull) adalah korupsi kekuasaan. Dalam hal ini bahwa si pemberi pengaruh mengontrol dan merendahkan sasaran (pihak yang powerless), dan perasaan berkuasa menjadi hal yang penting bagi self-esteem si pemberi pengaruh. Proses dan kecenderungan ini dapat menjadi suatu candu dan kebiasaan yang merusak.
Bandingkanlah dengan lingkungan tempat Anda berada sekarang..
Dampak kekuasaan sosial yang manakah yang mendominasi?
Sumber: Buku Materi Pokok SKOM 4317 Psikologi Komunikasi
Komentar
Posting Komentar