Langsung ke konten utama

Airnav Indonesia

Penyedia tunggal layanan navigasi udara Indonesia, yang kemudian dikenal dengan sebutan single provider, berdiri sejak 13 September 2013. Atau lebih tepatnya setelah pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2012, terbentuklah perusahaan umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau dikenal dengan Airnav Indonesia sebagai penyedia tunggal pelayanan navigasi udara Indonesia.

Pendirian Airnav Indonesia didasari oleh dua fakta kondisi penerbangan Indonesia yaitu, PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II yang merangkap tugas mengelola sektor darat bandar udara dan navigasi penerbangan. Serta rekomendasi dari ICAO untuk membentuk badan atau lembaga khusus bidang navigasi penerbangan berdasarkan audit ICAO USOAP pada tahun 2005 dan 2007 yang menyatakan bahwa penerbangan Indonesia tidak memenuhi syarat minimum keselematan penerbangan.

AirNav Indonesia mengelola seluruh ruang udara Indonesia yang dibagi menjadi 2 (dua) Flight Information Region (FIR).

a. FIR Jakarta

b. FIR Ujung Pandang

Total luas FIR tersebut adalah 2.219.629 kilometer persegi dengan luas wilayah 1.476.049 kilometer persegi, dan jumlah lalu lintas penerbangan sama dengan atau lebih dari 10.000 pergerakan per hari.

Jasa yang diberikan oleh Airnav Indonesia meliputi, pelayanan lalu lintas penerbangan, informasi aeronautika, telekomunikasi penerbangan, informasi meteorologi penerbangan, serta informasi SAR.



Gambar. Tower Airnav Indonesia Cabang Pratama Manado


Sumber:

Handoyo, Singgih dan Dudi Sudibyo. Aviapedia 2. 2014. Jakarta: Kompas.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Lembaga_Penyelenggara_Pelayanan_Navigasi_Penerbangan_Indonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Komunikasi Antar Budaya dan Komunikasi Lintas Budaya

Komunikasi antarbudaya dan komunikasi lintas budaya merupakan bentuk komunikasi heterofilus (heterophilus communication ) yang wajar terjadi di era globalisasi seperti saat ini. Komunikasi heterofilus merupakan proses komunikasi yang terjadi di antara individu-individu yang memiliki perbedaan satu sama lain. Komunikasi antar budaya (intercultural communication) merupakan kajian komunikasi yang berfokus pada praktik komunikasi interpersonal yang terjadi di antara individu-individu yang memiliki perbedaan latar belakang kultural. Unit analisis yang ada dalam kajian ini adalah relasi dan praktik komunikasi interpersonal di antara mereka. Bentuk-bentuk komunikasi antarbudaya antara lain komunikasi antara suku bangsa yang berbeda, kelompok agama yang berbeda, negara-negara yang berbeda, subkultur yang berbeda, serta jenis kelamin yang berbeda. Contoh komunikasi antarbudaya: Komunikasi antara orang Jawa dan orang Batak; Komunikasi antara pemeluk agama Islam dan pemeluk agama ...

Komunikasi Nonverbal dalam Komunikasi Antarpribadi

Sama halnya dengan bahasa verbal, pesan-pesan nonverbal pun terikat pada lingkungan budaya tempat komunikasi berlangsung. Oleh sebab itu, dalam komunikasi antarpribadi yang banyak menggunakan pesan-pesan nonverbal, diperlukan juga pemahaman atas lingkungan budaya tempat kita berkomunikasi. Tanpa memiliki pengetahuan dan pemahaman yang memadai ada kemungkinan komunikasi nonverbal disalahartikan atau disalahtafsirkan. Karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui pengertian, fungsi dan jenis-jenis komunikasi nonverbal yang biasa kita pergunakan dalam komunikasi sehari-hari. Komunikasi nonverbal ini pun sangat penting dipahami karena banyak dipergunakan dalam menampilkan dan menjaga citra seseorang. Dalam pemilihan kepala daerah misalnya, seorang kandidat diharapkan tampil dalam gambaran sosok tertentu yang sesuai dengan harapan masyarakat di daerah tersebut. Dengan komunikasi nonverbal pulalah seorang dosen dapat menjelaskan materi pembelajarannya dengan komunikasi nonverbal. Sel...

Dampak Kekuasaan Sosial

Oleh: Umi Muthiah Syahirah Mata Kuliah: Psikologi Komunikasi Sebelum membahas lebih jauh mengenai dampak kekuasaan sosial, perlu diketahui bahwa studi mengenai konformitas dan kepatuhan ini tidak hanya berbeda dalam susunannya, tetapi berbeda dari tekanan yang muncul yang mengharuskan diri untuk menyesuaikan. Yang demikianlah yang disebut kekuasaan (power). Power yang dimaksud dalam lingkup sosial didefinisikan sebagai kekuatan dari pemberi pengaruh yang digunakan untuk memberikan perubahan sikap dan perilaku seseorang. Bertram Raven dan kawan-kawan mengidentifikasi beberapa tipe  power; yaitu: Reward  power: yaitu kekuasaan imbalan yang bergantung peda kepemilikan kekayaan; Coercive  power:  yaitu kekuasaan untuk menghukum; Legitimate  power: yaitu kekuasaan yang wewenangnya disebabkan status atau kedudukan sosial;   Referent  power: yaitu kekuasaan untuk memberikan pengaruh atas dasar rujukan; Expert  power: yaitu kekuasaan ...