Langsung ke konten utama

ATC, Insan Perhubungan Udara

Pada umumnya, setiap orang telah memiliki cita-cita tertentu yang ingin dicapai selepas sekolah. Mengenai cita-cita, kebanyakan anak akan mengatakan ingin menjadi polisi, dokter, tentara, hakim, diplomat, guru, pelukis, penyanyi, bahkan presiden. Namun, pada tahun-tahun di sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, belum pernah kujumpai orang yang berkata ingin menjadi seorang ATC sejak kecil. ATC merupakan pekerjaan yang tidak tersiarkan secara luas di media, yang ruang kerjanya tidak tampak begitu besar namun jangkauannya dapat melintasi batas provinsi bahkan negara.


Entah dengan latar cerita seperti apa, ada juga sejumlah anak yang kemudian dewasa dengan ATC sebagai jawaban cita-citanya.
Salah satu tempat yang dapat membina dan membentuk calon ATC adalah ATKP Makassar atau Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Makassar. ATKP Makassar terletak di Provinsi Sulawesi Selatan, atau sekitar 30 menit perjalanan dari Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.

Di ATKP Makassar, pendidikan yang diberikan kepada taruna dan taruni adalah berupa semi militer. Jadwal setiap kegiatan sudah diatur dengan rapi dan padat sejak pukul 05.00 sampai dengan pukul 22.00 waktu setempat. Kegiatan-kegiatan tersebut berupa waktu salat (waktu beribadah), olahraga pagi, makan pagi, apel pagi, belajar, makan siang, olahraga sore, makan malam, jam belajar malam, hingga apel malam.

Gambar. Taruna dan taruni D.III Penilik Lalu Lintas Udara 
angkatan ke-5 ATKP Makassar


Berkaitan dengan kegiatan belajar, selama tahun pertama hingga tahun kedua pendidikan, taruna dan taruni dengan program studi lalu lintas udara akan difokuskan pada teori dan praktikum pengendalian lalu lintas udara di vicinity of aerodrome, atau yang lebih dikenal dengan Aerodrome Control Tower. Kemudian, menjelang akhir tahun kedua tersebut, taruna dan taruni akan ditugaskan untuk melaksanakan On The Job Training (OJT) Pertama selama 3 bulan di bandar udara tertentu untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh.
Setelah itu, pada tahun ketiga, taruna dan taruni dengan program studi lalu lintas udara akan difokuskan pada teori dan praktikum pengendalian lalu lintas udara untuk Approach Control Procedure dan Area Control Procedure. Kemudian, melaksanakan On The Job Training (OJT) Kedua selama 3 bulan di bandar udara tertentu. Informasi lengkap mengenai ATKP Makassar dapat diperoleh dari alamat web www.atkp-makassar.ac.id.

Tidak menutup kemungkinan, akan ada lebih banyak anak kecil yang nantinya akan mengatakan bahwa cita-cita mereka adalah ATC, insan perhubungan udara. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Komunikasi Antar Budaya dan Komunikasi Lintas Budaya

Komunikasi antarbudaya dan komunikasi lintas budaya merupakan bentuk komunikasi heterofilus (heterophilus communication ) yang wajar terjadi di era globalisasi seperti saat ini. Komunikasi heterofilus merupakan proses komunikasi yang terjadi di antara individu-individu yang memiliki perbedaan satu sama lain. Komunikasi antar budaya (intercultural communication) merupakan kajian komunikasi yang berfokus pada praktik komunikasi interpersonal yang terjadi di antara individu-individu yang memiliki perbedaan latar belakang kultural. Unit analisis yang ada dalam kajian ini adalah relasi dan praktik komunikasi interpersonal di antara mereka. Bentuk-bentuk komunikasi antarbudaya antara lain komunikasi antara suku bangsa yang berbeda, kelompok agama yang berbeda, negara-negara yang berbeda, subkultur yang berbeda, serta jenis kelamin yang berbeda. Contoh komunikasi antarbudaya: Komunikasi antara orang Jawa dan orang Batak; Komunikasi antara pemeluk agama Islam dan pemeluk agama

Komunikasi Nonverbal dalam Komunikasi Antarpribadi

Sama halnya dengan bahasa verbal, pesan-pesan nonverbal pun terikat pada lingkungan budaya tempat komunikasi berlangsung. Oleh sebab itu, dalam komunikasi antarpribadi yang banyak menggunakan pesan-pesan nonverbal, diperlukan juga pemahaman atas lingkungan budaya tempat kita berkomunikasi. Tanpa memiliki pengetahuan dan pemahaman yang memadai ada kemungkinan komunikasi nonverbal disalahartikan atau disalahtafsirkan. Karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui pengertian, fungsi dan jenis-jenis komunikasi nonverbal yang biasa kita pergunakan dalam komunikasi sehari-hari. Komunikasi nonverbal ini pun sangat penting dipahami karena banyak dipergunakan dalam menampilkan dan menjaga citra seseorang. Dalam pemilihan kepala daerah misalnya, seorang kandidat diharapkan tampil dalam gambaran sosok tertentu yang sesuai dengan harapan masyarakat di daerah tersebut. Dengan komunikasi nonverbal pulalah seorang dosen dapat menjelaskan materi pembelajarannya dengan komunikasi nonverbal. Sel

Evaluasi Program Hubungan Masyarakat

Oleh: Umi Muthiah Syahirah Mata Kuliah: Hubungan Masyarakat Evaluasi program humas (hubungan masyarakat) bagi humas sendiri bermanfaat untuk menghindari kesalahan berulang-ulang, pekerjaan lebih terkonsentrasi, penentuan estimasi biaya atau pun sumber daya manusia, serta waktu lebih efisien. Manfaat evaluasi bagi program humas menurut Gregory (2001) sebagai berikut a. Memfokuskan usaha Jika kita tahu bahwa pengukuran akan dilakukan berdasarkan jumlah target yang disetujui, kita akan memfokuskan diri pada hal-hal yang penting dan meletakkan hal-hal sekunder dalam pengawasan. b. Menunjukkan keefektifan Jika berhasil mencapai apa yang telah ditetapkan, tidak ada seorang pun yang dapat menariknya kembali. Dengan demikian, kita bias menunjukkan nilai kita. c. Memastikan efesiensi biaya Karena kita berkonsentrasi pada hal-hal yang menjadi prioritas,kita akan menggunakan anggaran dan waktu (yang juga berarti uang) untuk hal-hal yang berarti dan memberikan hasil yang bagus.